Batu Chapter 1-cokelat


Hasil gambar untuk cokelat silver queen
“Beli cokelat banyak amat mas, buat siapa sih?”
“Hahaha ada deh, kepo aja kayak Dora kamu En wlek.”
“Pasti buat mba Mawar yah mas?”
“Bukan yeee, udah ya aku pulang dulu. Dah eni.”
“Salam buat mba mawar ya mas”
“Hih bukan Mawar En!!!”
Aku pun langsung keluar minimarket tempat kerjaku dan buru-buru tancap gas, 30 menit kemudian aku sampai dirumah. Seperti biasa rumah sepi mungkin Ibuku sedang kerumah Nenek, kunci rumah ada dipot bunga seperti biasa. Aku mandi terus sholat ashar berdoa agar pertemuan pertamaku dengan gadis yang kukenal lewat bc bbm kakak sepupuku lancar, amin. Pukul 15.45 aku pergi, pintu rumah ku kunci lalu meluncur ke SMA dulu aku pernah sekolah.
Lima menit kemudian aku sampai di SMA, aku parkir sepeda motorku disebelah warung depan SMA. Lima menit, sepuluh menit, sampai limabelas menit aku menunggu. Tiba-tiba muncul cewek berbaju osis keluar dari pintu gerbang dan mendekat.
“Kak Andri?” sapa cewe berbaju OSIS tadi.
“Bukan bukan mba, aku bukan Andri.” Jawabku.
“Oh maaf mas tak kira Ka Andri, soalnya mirip sih”. Balasnya sambil malu.
Iya gak papa kok.” Jawabku lagi.
Dan percakapan pun berakhir begitu saja. Dia duduk sambil membaca bukunya dikursi warung sementara aku sibuk memainkan hp.
Karena bosan menunggu iseng-iseng aku baca janji bersama doi tadi malam dan...
“Hahaha bodoh, ternyata dia minta jemput jam 16.30
pantas saja aku nungguin dia dari tadi gak ada,
sekarang kan jam setengah lima hahaha.
Sudahlah aku beli sepatu aja hahaha, dasar bodoh.Gumamku lirih.

Akhirnya aku pun pergi ketoko sepatu, daripada pulang dengan kecewa kan lebih baik shoping mumpung gajian baru kemaren. Sekitar 15 menitan aku sampai ditoko sepatu dan langsung mulai mencari sepatu. Akhirnya setelah setengah jam memilih aku mendapatkan sepatu, sepatu warna hitam biru no 42 (besar juga kakiku yah). Setelah puas membeli sepatu aku terus pulang, cape rasanya (cape hati hahaha). Diperjalanan pulang aku mampir mushola, karena sudah maghrib dan aku belum sampai rumah. Setelah sholat aku duduk diparkiran motor sambil buka hp dan ternyata tidak ada notifikasi apapun hahaha, aku mulai berpikir bahwa dia marah aku ingkar janji. Lalu aku beranikan diri mengirim pesan bbm.
Maaf ya, aku gak jadi jemput tadi sore,
aku salah lihat jam kamu minta jemput.
Aku kira kamu minta jemput jam setengah lima heee... Sekali lagi maaf ya.”
“Pesan Dilevery, tapi kok gak diread read yah?” gumamku.
Aku masih duduk sambil menunggu balasan pesan darinya. Lima menit aku menunggu tapi tidak ada balasan. Ah sudahlah mungkin dia benar-benar marah padaku.
*Kruyuk kruyuk* (suara perutku kelaparan)
“Aduh laper, tadi gak makan dulu sih, sial.
Apa aku makan aja yah cokelatnya, tapi mana kenyang.
Ah beli roti dulu ah sama es,
kasihan perutku udah scream terus dr tadi masa mau dikasih cokelat kan kasihan.” Gerutuku sambil memegang perut.
Aku akhirnya pergi kewarung dan membeli roti dan minuman dingin. Setelah makan aku buka lagi hpku, eh ada bbm dari doi (hahaha senang banget)
Iya gak papa kok aku pulang sama temen tadi,
maaf baru bales ini baru pegang hape.” Begitu pesan bbmnya
Syukurlah kalo begitu, lega rasanya.” Balasku
Iya, tenang aja. Eh jadi main gak? Apa gak jadi juga.”
Eh...ya boleh, tapi... aku kan gak tau rumahmu.”
“Dari pertigaan tugu burung belok kearah barat trus lurus sampai ada makam
trus lurus lagi, nah pas ada mushola pertama itu rumaku depan mushola.”
“Eh buset petunjuk macam apa ini?” gumamku kebingungan
“Ya ok aku otewe non. Aku juga masih belum pulang nih kebetulan.” Balasku meski agak bingung dengan pesanya.
Seperti dapat kesempatan kedua aku pun tidak menyia-nyiakan kesempatan dan langsung berangkat (meski masih bingung dengan petunjuknya), daripada nanti mubazhir cokelatnya, juga mungkin aku tidak bisa ketemu dia lagi kalau sekarang kutolak. Lima belas menit kemudian aku sampai di mushola pertama, eh ternyata rumahnya sebelah mushola persis. Semoga si benar ini rumahnya. Aku gugup jadi aku putuskan sholat isya dulu, mumpung sepi juga musholanya. Setelah selesai sholat aku bbm doi lagi.
Aku sudah sampai nih, didepan mushola.”
Pesan diread, lalu *ceklek* ada cewek keluar dari rumah depan mushola.
“Ayo masuk” suaranya pelan dengan senyuman diakir kalimatnya.
“Heee iya.” Jawabku sambil berjalan masuk rumah.
“Alhamdulillah aku tidak salah rumah.” Batinku.
Pukul 19.30 aku masuk rumahnya, didalam ada ibu dan adiknya juga yg sedang belajar.
“Asalamualaikum” sapaku
“Walaikum salam, eh ada tamu. Silahkan duduk mas.” Balas ibunya.
“Iya Bu” balasku sambil duduk.
Sttt.. mau minum apa?” tanya Dwi
“Apa aja boleh lah asal jangan air keras heee” balasku.
Ulfah Dwiyanti seorang siswi kelas 3 SMA teman kakak sepupuku yg kukenal lewat bbm, tapi lebih sering kupanggil “non” entah kenapa awalnya kupanggil “non” aku juga tidak tahu. Tapi karena panggilan itulah akhirnya kami dekat dan sekarang bisa bertemu.
Menit demi menit obrolan kami sangat kaku, ya mungkin karena ada Ibunya (hahaha). Hingga pukul 20.00 terjadi keajaiban, adiknya mengantuk dan minta tidur (yes ini kesempatan hahaha). Kami pun akhirnya ditinggal berdua dituang tamu.
Dan ternyata benar, obrolan kami lebih mencair, kami mulai bertanya hal hal pribadi seperti umur alamat dan status, bahkan dompetku pun diambil pengin lihat ktp, katanya takut aku bohong (apa mukaku muka tukang tipu yah hahaha) dan posisi duduknya pun mendekat (aku yang mendekat maksudnya). Tiba-tiba aku ingat sesuatu.
“Eh sebentar ya non, aku mau ambil sesuatu dimotor.”
“Apa sih?”
“Itu loh yg aku janjiin.”
“Iya sudah sana, pintunya gak dikunci kok.”
*** Lima menit kemudian ***
“Inih untuk kamu heee”
“Ih cokelat, banyak banget. Makasih ya, heee.”
“Mumpung baru gajian non kalau tgl tua ya paling aku bawanya coki-coki hahaha”
“Tetep aja makasih ya”
“Iya non sama-sama, eh  btw ktpku mana?”
“Ya nanti aku kasih kalo mau pulang, sementara aku tahan dulu wlek”
“Ya itu aku mau pulang non”
“Nanti ah baru juga jam sembilan, setengah jam lagi ya.”
“Mmmm...yaudah iya deh non.” Jawabku.
Dan akhirnya pun aku duduk dan kembali bercerita, mulai dari hobi, kegiatan dan bertukar kontak maupun akun sosmed. Hingga waktu pun menunjukan pukul 21.30 aku pamit pulang, ia pun mengantar sampai teras.
“Hati-hati dijalan ya, makasih sudah main kerumah.”
“Iya non, asalamualaikum.” Aku mengucapkan salam sambil melambaika tangan.

      Pukul 22.00 aku sampai rumah disambut ibuku dengan wajah masam.
“Darimana kamu wan? Jam segini baru pulang”
“Tadi aku sudah pulang kok bu, tapi terus pergi beli sepatu. Ini sepatunya.”
“Beli sepatu dimana sampai jam 10 malam baru pulang?”
“Heee di Jakarta bu.” Jawabku ngeledek
“Dasar, main terus kerjaanmu yah wan.”
“Heee.” Aku tertawa sambil kabur kekamarku.”
Sesampainya dikamar aku kirim pesan bbm ke si “non”
“Aku sudah sampai rumah non.” Pesan dilevery
Tiba-tiba ada dua pesan bbm masuk dari “non”
“Nanti kalau sudah sampai rumah kasih kabar ya.”
Dan yang satunya lagi seperti ini :
“Iya, yaudah sana cuci tangan, cuci kaki, sikat gigi terus tidur.”
Aku secara reflek langsung ke kamar mandi dan melakukan perintah dwi seperti robot yg telah diberi perintah, lalu kembali ke kamarku.
“Sudah non, baru selesai ini.”
“yasudah, good night n sleep well. Jangan lupa berdoa ya”
“Nggih nuwun non. sugeng sare ugi, mugio kagungan mimpi ingkang sae nggih(iya terimakasih non. selamat tidur juga, semoga mimpi indah).”balasku
Walaupun pertemuanya tidak sesuai janji tapi tapi semua berjalan lancar. Pertemuan yg manis dengan gadis manis, yah semanis cokelat yg kuberi untuknya. Terimakasih untuk hari ini ya Allah, alhamdulilah.


Komentar